Meringkas merupakan aktivitas menulis yang harus diawali dengan membaca. Meringkas adalah memperpendek sebuah cerita tanpa mengurangi alur dan pesan yang disampaikan dalam sebuah cerita. Tujuan dari meringkas cerita adalah memperpendek cerita sehingga pembaca secara sepintas membaca ringkasan cerita sudah mengetahui bagaimana isi dari cerita tersebut. Agar ringkasan cerita menjadi baik, maka perlu dilakukan beberapa hal. Berikut ini adalah langkah mudah yang bisa dilakukan dalam membuat sebuah ringkasan. 1. Membaca Naskah Asli • Membaca naskah asli sekali atau dua kali, kalau perlu berulang kali hingga kamu paham. Agar ringkasan cerita yang dibuat itu bisa utuh tanpa mengurangi isi cerita, maka kita harus membaca terlebih dahulu naskah tersebut. Bacalah dengan teliti dan ikuti setiap alur cerita. Membaca akan memberikan kita untuk mengetahui kesan umum inti tulisan. Setelah membaca naskah tersebut, selanjutya menuliskan kesan yang diperoleh setelah membaca cerita. Tuliskan apa pun yang kita rasakan ketika membaca naskah atau cerita terseut. Membaca memberikan kita pengetahuan untuk mengerti lebih jauh apa maksud dan sudut pandang penulis naskah atau cerita tersebut. 2. Mencatat Gagasan Utama Untuk membuat ringkasan cerita, langkah berikutnya adalah membaca tulisan bagian demi bagian sambil mencatat gagasan pokok. Gagasan pokok tersebut akan digunakan untuk menyusun ringkasan. Lagkah menentukan gagasan pokok sudah pernah dibahas pada artikel sebelumnya. 3. Gunakan Kalimat Baru Gunakan kesan umum inti untuk membuat ringkasan. Sesuaikan urutan isi dengan naskah asli. Jika semua sudah tersusun selanjutnya adalah menggunakan kalimat baru dalam ringkasan. Kita bisa menggambarkan isi naskah/cerita dengan menggunakan kalimat baru. 4. Ketentuan Tambahan Susunlah ringkasan dalam kalimat tunggal. Kalimat-kalimat yang panjang bisa diringkas menjadi frase. Kemudian frase diubah menjadi kata. Namun hal ini tidaklah berlaku dengan kaku, semua bisa dilakukan dengan luwes. Karena meringkas pada intinya tidak mengubah isi naskah / cerita melainkan menjadikan naskah tersebut lebih pendek, sehingga pembaca akan lebih cepat memahami isi dari teks tersebut. Demikian langkah-langkah dalam membuat sebuah ringkasan cerita. Semua tips sederhana ini ada manfaatnya bagi anda yang sedang mencari langkah-langkah dalam membuat ringkasan, serta membantu adik-adik sekolah dasar untuk belajar membuat ringkasan.Teksnarasi adalah karya tulis yang menceritakan atau menjelaskan suatu peristiwa secara detail berdasarkan urutan waktu. Cerita atau karangan yang dibuat dalam teks narasi dapat berupa kejadian yang benar-benar terjadi/nyata (non fiksi) atau bisa juga hanya berupa imajinasi (fiksi) . Ilustrasi penyusunan ringkasan. Foto dok. suatu bacaan merupakan langkah yang tepat untuk memudahkan kita dalam memahami inti dari suatu bacaan. Apa itu ringkasan? Mari simak pemaparan lengkap mengenai pengertian ringkasan serta cara menyusunnya yang benar sebagai panduan menulis ringkasan yang Ringkasan Lengkap dengan Ciri-ciri KhususnyaRingkasan adalah suatu jenis tulisan yang banyak digunakan untuk memudahkan pembaca untuk memahami isi bacaan tanpa membaca teks secara keseluruhan. Umumnya ringkasan disusun dari berbagai macam topik utama yang dibahas dalam suatu bacaan. Apa itu ringkasan?Pemaparan lengkap mengenai pengertian ringkasan disebutkan dalam Buku Siswa Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas 8 yang disusun Heriyanto, 2021 9 yang menyebutkan bahwa ringkasan adalah sari karangan tanpa hiasan. Ringkasan itu dapat merupakan ringkasan sebuah buku, bab, ataupun teks ringkasan. Foto dok. buku tersebut juga tertulis bahwa ringkasan berfungsi untuk memudahkan pembaca memahami atau mengetahui sebuah buku atau karangan. Terdapat beberapa ciri-ciri ringkasan yaitu, inti tidak meninggalkan urutan dasar karangan, kerangka dasar masih tampak jelas, dan memangkas gagasan utama menjadi lebih Menyusun Ringkasan dan Hal yang Perlu DiperhatikanAgar ringkasan dapat dipahami dengan mudah, kita perlu mengetahui bagaimana cara menyusun ringkasan yang benar beserta hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun ringkasan. Cara menyusun ringkasan yang benar dipaparkan dalam buku berjudul Dasar-dasar Menulis dengan Penerapannya yang ditulis oleh Mohammad Siddik 2016118.Ilustrasi ringkasan yang disusun sesuai dengan kaidah. Foto dok. secara rinci dalam buku tersebut bahwa ringkasan perlu disusun secara cermat. Langkah pertama yang perlu diperhatikan dalam cara menyusun ringkasan adalah dengan membaca naskah asli secara cermat. Selanjutnya setelah dibaca, kita perlu mencatat gagasan utama dari teks yang membaca dan mencatat gagasan utama dalam teks, kita perlu meringkas naskah dengan tetap berpedoman pada gagasan-gagasan utama yang ada kemudian dituangkan ke dalam kalimat baru yang efektif dan mencerminkan keutuhan karangan. Setelah selesai meringkas, kita perlu meninjau kembali untuk melihat kesesuaian isi ringkasan dengan memahami apa itu ringkasan lengkap dengan ciri-ciri serta cara menyusunnya dengan benar, Anda dapat membuat ringkasan dari suatu isi bacaan dengan lebih mudah dan efektif. Semoga bermanfaat. DAP Teksyang diringkas biasanya memiliki kalimat kunci yang merupakan gambaran dari keseluruhan konteks. “Meringkas diartikan sebagai mengambil banyak informasi dan membuat versi ringkas yang mencakup poin-poin utama”. Alat merangkum dapat mengubah 3-4 paragraf menjadi satu paragraf hanya dengan satu klik.
SINOPSISNOVEL. — Tujuan membuat sinopsis, ikhtisiar, dan ringkasan adalah sebagai suatu usaha bagaimana cara meningkatkan minat pembaca dalam membaca buku, karena dengan begitu dapat meningkatkan pengetahuan mereka. Menurut Moeliono (1988) sinopsis adalah karangan ilmiah yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli.
Mahasiswa/Alumni Universitas Indonesia31 Januari 2022 0516Halo, Mudrikah A. Terima kasih sudah bertanya di Roboguru, ya. Kakak bantu jawab, ya. Jawaban yang tepat adalah A. Berikut ini pembahasan untuk menjawab soal tersebut. Ringkasan adalah suatu bentuk penyajian karangan atau tulisan secara ringkas, padat, dan menyeluruh. Sementara itu, meringkas adalah kegiatan membuat penyajian karangan secara ringkas, padat, dan menyeluruh. Langkah-langkah membuat ringkasan, yaitu sebagai berikut. 1. Membaca dan memahami sumber bacaan. Pahamilah isi bacaan dan beri tanda penting setiap pembahasan yang penting serta keterkaitan antara judul bab dan sub judul. 2. Mencatat gagasan utama. Setelah membaca, tulislah bagian bacaan penting yang sudah dipahami dan berpedoman pada judul serta daftar isi pada buku. 3. Menulis/menyusun ringkasan. Penulisan ringkasan harus sesuai dengan naskah asli dan diurutkan sesuai paragraf berdasarkan gagasan utama atau pokok. Kalimat yang ditulis adalah kalimat baru tetapi tidak boleh menyelipkan pendapat pribadi. Kalimat asli yang boleh ditulis harus berdasarkan tulisan penulis naskah. Buatlah tulisan yang ringkas dan mudah dipahami. 4. Mengevaluasi ringkasan. Setelah membuat ringkasan, periksa kembali dengan membaca naskah asli. Hal ini untuk menghindari jika ada kesalahan dari naskah asli. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa menyusun ringkasan tidak hanya sekadar mencatat gagasan utama pada setiap paragraf saja. Setelah pencatatan gagasan utama setiap paragraf selesai dilakukan, langkah selanjutnya adalah "merangkai gagasan utama menjadi kalimat padu yang disusun oleh penulis ringkasan." Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah A. Semoga dapat membantu, ya.
3 Membuat ringkasan atau sinopsis buku . Membuat ringkasan dari bagian penting yang sudah kamu susun tadi menjadi sebuah sinopsis. Susunan sinopsis ini kemudian nantinya dikembangkan sehingga semua aspek buku diulas secara detail namun tetap singkat. Nah, dengan ini pembaca resensi dapat mengetahui gambaran cerita dari buku yang akan
Jika mendapatkan materi pembelajaran tentang ringkasan, dijamin akan dijelaskan mengenai langkah menulis ringkasan tersebut. Ringkasan menjadi salah satu jenis tulisan yang umum dipelajari dan dibuat. Paham cara membuat ringkasan adalah suatu ilmu dan keterampilan yang sangat penting. Sebab sangat berguna dan dilakukan nyaris sepanjang hayat, apalagi jika kemudian memilih terjun di dunia kepenulisan seperti menjadi seorang jurnalis. Dalam membuat ringkasan, ternyata ada beberapa cara dan tahapan yang perlu dilakukan agar hasilnya baik dan benar. Lalu, sudahkah kamu memahami cara-cara yang dimaksudkan? Daftar Isi Artikel 1Pengertian RingkasanManfaat Membuat Ringkasan1. Kemudahan Mengetahui Inti Bacaan 2. Lebih Mudah untuk Diingat 3. Bisa Memahami Tulisan atau Bacaan 4. Memberi Efisiensi Waktu 5. Melatih Kreativitas 6. Ceritakan UlangCara Membuat Ringkasan1. Membaca Naskah Asli2. Mencatat Gagasan Utama3. Menulis Ulang dengan Kalimat yang Mudah4. Menulis dengan Kalimat yang Efektif Pengertian Ringkasan Sebelum mengetahui semua langkah menulis ringkasan, pahami dulu pengertiannya. Ringkasan adalah penyajian karangan atau peristiwa penting yang cukup panjang dan kemudian diubah menjadi lebih singkat dan efektif. Dalam meringkas, tidak cukup hanya mengubah tulisan asli berjumlah 5 halaman menjadi 1 halaman saja. Namun harus memastikan isi ringkasan ini sama persis dengan isi dari tulisan aslinya. Jadi, butuh keterampilan tambahan agar kualitas ringkasan benar-benar bagus. Sebelum menulis ringkasan, alangkah baiknya jika kalian tau mengenai teknik-teknik dalam menulis. Manfaat Membuat Ringkasan Kegiatan meringkas bisa dilakukan untuk menyederhanakan pemaparan suatu materi, sehingga lebih sedikit dan membuatnya mudah untuk dipelajari. Bisa juga menyederhanakan suatu karangan dari tulisan fiksi. Apapun jenis tulisan yang diringkas, ternyata proses menulis ringkasan dengan melakukan semua langkah menulis ringkasan yang baik memberi banyak manfaat. Diantaranya adalah 1. Kemudahan Mengetahui Inti Bacaan Tulisan atau bacaan yang disajikan dengan teks panjang kadang menyulitkan untuk menemukan inti pembahasan. Maka dengan membuat ringkasannya, proses menemukan inti ini menjadi lebih mudah. 2. Lebih Mudah untuk Diingat Jika meringkas suatu materi pembelajaran, maka manfaatnya bisa membuat materi ini mudah untuk diingat. Sebab mengingat pemaparan suatu materi dengan total 5 halaman tentu lebih susah dibanding dengan 1 halaman saja. Apa Masalah Anda dalam Menulis Buku? 3. Bisa Memahami Tulisan atau Bacaan Tulisan yang terlalu panjang dan hanya berputar-putar bisa membuat isinya sukar untuk dipahami. Jika dibuat ringkasan maka inti atau gagasan utamanya bisa ditemukan. Sehingga bisa lebih mudah dan cepat memahami isi tulisan tersebut. 4. Memberi Efisiensi Waktu Berapa waktu yang dibutuhkan untuk selesai membaca tulisan berjumlah 10 halaman? Jika pembahasannya menarik bisa cepat, namun secepat apapun membaca 10 halaman tentu lebih cepat jika hanya membaca 1 halaman dengan isi yang sama. 5. Melatih Kreativitas Membuat ringkasan tentunya membutuhkan kreativitas, mulai dari membaca dengan cepat dan memahami dengan baik. Lalu menuangkannya dalam tulisan yang lebih ringkas dengan bahasa lebih sederhana. Semua ini tentu butuh kreativitas. Apalagi jika kamu bermain dengan warna dan gambar untuk menghias ringkasan tersebut. Panduan Expert Menulis Novel Sampai Terbit penulis sudah unduh dan baca e-book Panduan Menulis Novel ini! 6. Ceritakan Ulang Manfaat yang terakhir adalah kita akan lebih bisa menceritakan isi dari sebuah cerita atau buku dengan mudah dengan bahasa kita. Mengapa? Sebab, dengan menceritakan ulang pasti kita hanya mengambil poin penting yang menurut kita itu menarik dan bisa dijadikan pembelajaran. Dengan pandai-padinya membuat ringkasan berarti orang tersebut pandai juga harusnya menceritakan bahkan harusnya bisa menulis buku yang menarik karena sudah membaca dan meringkas banyak buku yang ia baca. Cara Membuat Ringkasan Banyaknya manfaat yang bisa dipetik dari pembuatan ringkasan, tentu membuat kamu semakin tertarik untuk membuat ringkasan sendiri. Sedikit membantu, berikut adalah beberapa langkah menulis ringkasan yang bisa dicontek 1. Membaca Naskah Asli Cara atau tahap pertama dalam membuat ringkasan adalah membaca naskah asli atau tulisan aslinya. Kenapa? Sebab, bagaimana kamu akan meringkas suatu tulisan dan menyajikan isi tulisan tersebut secara lebih singkat jika belum membacanya? Tak hanya dibaca, naskah asli ini wajib dipahami isinya menjelaskan tentang apa. Sehingga kamu bisa membuatnya dalam versi lebih ringkas yang kemudian bisa disebut sebagai ringkasan dengan inti pembahasan yang sama dengan naskah asli. Jadi, baca dulu naskah asli dan pahami. Tidak perlu buru-buru pada saat membacanya. Sebab tidak sedikit yang harus membaca lebih dari sekali untuk bisa memahami isi naskah dengan baik. 2. Mencatat Gagasan Utama Tahap berikutnya dalam langkah menulis ringkasan adalah mencatat gagasan utama. Bagaimana caranya? Terdapat 3 proses yang perlu dilalui untuk bisa menemukan gagasan utama dan mencatatnya dalam buku khusus. Berikut detailnya a. Memahami Maksud Naskah Tahap pertama dalam merumuskan gagasan utama dari suatu naskah adalah memahami maksud naskah. Masih berhubungan dengan penjelasan sebelumnya, dimana naskah asli perlu dibaca dan dipahami isinya. Jika sudah tahu isinya maka bisa segera mengetahui inti atau gagasan utama dari naskah tersebut. Oleh sebab itu baca pelan-pelan dan bisa diulang lebih dari sekali, sampai benar-benar paham dan mengetahui inti pembahasan. b. Mengetahui Sudut Pandang Pengarang Tahap selanjutnya dalam menemukan gagasan utama dari suatu tulisan adalah mengetahui sudut pandang. Artinya, mengetahui apa yang menjadi bahan spesifik pembahasan penulis pada naskah tersebut. Setiap penulis tentu akan memilih topik di suatu bidang yang mereka kuasai. Misalnya seorang astronom yang ingin menulis benda langit, maka perlu memilih satu untuk dibahas penuh. Misalnya membahas bulan saja. Maka bulan disini merupakan sudut pandang penulis tersebut. c. Membuat Gagasan Utama yang Jelas Tahap berikutnya adalah membuat gagasan utama yang jelas, biasanya gagasan utama ada di setiap paragraf. Gagasan utama antara paragraf dijamin salin berhubungan. Dalam ringkasan gagasan utama ini perlu ditemukan dan ditulis di buku catatan dengan jelas. Hindari menulis gagasan utama dengan bahasa atau kosakata yang kurang familiar dan terlalu berbelit-belit. 3. Menulis Ulang dengan Kalimat yang Mudah Apabila gagasan utama sudah ditemukan, maka tahap selanjutnya dalam daftar langkah menulis ringkasan adalah menulis ulang naskah asli tadi. Yakni dengan mengembangkan gagasan utama dimana menjadi jalan pintas agar ringkasan isinya sama seperti naskah aslinya. Pengembangan gagasan utama kemudian menggunakan bahasa sendiri sesuai dengan pemahaman yang berhasil didapatkan setelah membaca naskah asli. Jadi, jangan menyalin setiap kata demi kata dari naskah asli. Melainkan mengungkapkan kembali isi naskah asli berdasarkan gagasan utama yang berhasil ditemukan. Ungkapkan dengan bahasa sendiri dan utamakan bahasa yang sederhana. Semakin sederhana maka semakin baik agar isi ringkasan mudah dipahami oleh siapa saja. Sebab bisa jadi membuat ringkasan menjadi kebutuhan karena naskah asli masih menggunakan banyak istilah tidak umum. 4. Menulis dengan Kalimat yang Efektif Ringkasan yang dibuat sebaiknya selalu menggunakan kalimat yang efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang jelas maknanya dan disampaikan dengan bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami. Selain itu selalu fokus pada inti pembahasan, sehingga tidak bertele-tele dan memberi penjelasan yang berputar-putar terlalu jauh. Hal ini akan menjadikan ringkasan memakan jumlah halaman sangat terbatas dibanding naskah aslinya. Oleh sebab itu, pahami bagaimana menjelaskan sesuatu dengan kalimat efektif. Lebih tepatnya adalah memahami betul bagaimana menyusun kalimat yang efektif, sehingga setiap paragraf bisa diringkas menjadi satu kalimat saja. Melalui penjelasan tersebut maka bisa dipahami apa saja yang harus dilakukan agar ringkasan yang dibuat memiliki mutu yang baik. Jadi, cukup membaca ringkasan tersebut maka kamu sudah bisa memahami suatu materi atau suatu karangan. Oleh sebab itu silahkan menerapkan semua langkah menulis ringkasan yang sudah dijelaskan. Supaya tidak bingung lagi bagaimana membuat ringkasan dengan baik dan benar yang di kemudian hari kamu bisa menjadi ahli dalam meringkas suatu tulisan. Baca juga artikel penting lainnya berikut ini. Panduan A-Z Menulis Cerpen PemulaApa itu Bait?Biografi Penulis Novel
Sinopsisadalah suatu pernyataan yang singkat atau garis besar. Sinopsis bukan kesimpulan karangan. 4. Susanto. Sinopsis adalah ringkasan suatu buku atau teks. Sinopsis Assalam mu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Berhubung UKM yang saya ikuti di kampus adalah Studi Kajian Riset Mahasiswa SKEMA, yang mana kegiatan yang paling vital dalam UKM ini adalah melakukan observasi dan penelitian. Namun, sebelum memasuki ke jenjang itu, diharuskan untuk memahami dulu tentang ringkasan resume dan esai. Dan alhamdulillah dengan usaha terus-menerus akhirnya diri ini mampu untuk membuat ringkasan dari sebuah jurnal. PENGERTIAN RESUME Resume atau Ringkasan adalah suatu cara yang ekfektif untuk menyajikan karangan yang panjang dalam sajian yang singkat. Sebuah ringkasan bermula dari karangan sumber yang panjang, yang kemudian dipangkas dengan mengambil hal-hal atau bagian yang pokok dengan membuang perincian serta ilustrasi. Sebuah ringkasan tetap mempertahankan pikiran pengarang serta pendekatannya yang asli. Jadi ringkasan merupakan keterampilan memproduksi hasil karya yang sudah ada dalam bentuk yang singkat. PERBEDAAN RESUME, RANGKUMAN DAN IKHTISAR Rangkuman artinya kegiatan menyusun gagasan pokok atau intisari suatu karangan atau buku menjadi bentuk yang pendek. Suatu rangkuman tidak boleh mengubah ide pokok gagasan pokok teks aslinya. Ikhtisar pada dasarnya sama dengan ringkasan resume dilihat dari tujuannya, keduanya mengambil bentuk kecil dari karangan panjang. Perbedaannya ikhtisar tidak mempertahankan urutan gagasan yang membangun karangan itu, terserah pada pembuat ikhtisar. Untuk mengambil ikhtisar bebas mengambil kata-kata asal tetap menunjukan inti dari bacaan tersebut. LANGKAH-LANGKAH MENULIS RESUME Membaca Teks Atau Naskah Yang Asli Kalau sudah menyukai membaca, maka tidak akan ada kendala besar dalam membuat ringkasan resume karena membaca teks/naskah asli dalam proses pembuatan resume ini tidak cukup hanya sekali. Membaca naskah asli harus berulang kali sampai kita memahami keseluruhan isi dan memahami maksud si penulis. Belum lagi jika naskah aslinya memiliki istilah-istilah yang sukar dipahami, maka itu perlu juga digarisbawahi kata yang sulit dimengerti dan mencari tahu apa maknanya agar menambah pemahaman kita. Membaca naskah aslinya juga harus sampai tuntas agar kita mendapatkan gambaran umum dan memahami sudut pandang dari si penulis. Menentukan dan Mencatat Gagasan Utama Setelah memahami maksud dari si penulis, kemudian kita harus mampu menemukan pokok-pokok tulisan. Baca kembali dan lebih dimengerti lagi paragraf demi paragrafnya, bagian demi bagiannya, untuk selanjutnya dikonkritkan dalam bentuk poin-poin penting yang disebut gagasan utama. Gagasan utama adalah pikiran utama yang terdapat dalam tulisan. Gagasan utama sama saja dengan ide pokok. Jika yang mau dibuat resume adalah sebuah jurnal, maka kita tidak harus mencatat semua gagasan utama di setiap paragraf jurnal aslinya. Kenapa? Tidak semua paragraf yang ada dijurnal memiliki gagasan utama karena di dalam jurnal banyak terdapat kutipan-kutipan seseorang dan information-data sedangkan gagasan utama itu sendiri berasal dari kalimat utama yang merupakan pemikiran murni dari si penulis bukan berupa opini, kutipan ataupun data. Meski begitu, setidaknya dari beberapa paragraf ada kalimat-kalimat yang mewakili pokok dari tulisan atau sebagai gagasan utamanya. Tentukan gagasan utama yang esensial agar nantinya saat kita menulis resume tidak melebar dan tidak terlalu panjang. Kemudian setelah gagasan-gagasan utama telah kita catat semua, gagasan-gagasan itu harus disusun teratur atau sesuai dengan urutan isi jurnal. Lihat bagian daftar isi untuk memastikan urutan isi jurnal yang benar. Mulai Menulis Ringkasan Resume Pergunakanlah gambaran umum tentang keseluruhan isi jurnal/naskah yang telah terbayang diotak kita dan hasil pencatatan gagasan utama tadi untuk dibuat resume. Ingat, urutan paragraf untuk pembuatan resume harus sesuai dengan naskah aslinya. Kalau di jurnal biasanya banyak sub babnya, kita gak perlu ikutin jurnal untuk membuat poin-poin sub bab juga karena resume merupakan ringkasan singkat jadi buatlah resumedalam bentuk paragraf demi paragraf saja. Tapi memang ada juga yang cara pembuatan resume jurnal dalam bentuk tabel agar lebih mudah dibuat namun saya lebih memilih dalam bentuk kalimat paragraf perparagraf agar terlihat lebih berkesinambungan ketika dibaca. Kemudian kalimat-kalimat dalam resume yang kita buat adalah kalimat-kalimat baru yang sekaligus menggambarkan kembali isi dari naskah aslinya. Tetapi kita tidak boleh menyelipkan pendapat pribadi kita di dalam resume apalagi jika pendapat tersebut berlawanan dengan isi jurnal asli, haram hukumnya. Pembuat resume hanya boleh menulis yang sesuai dengan jalan pemikiran si penulis asli. Jika gagasan-gagasan kita masih terasa rancu, silakan liat naskah aslinya lagi. Sebisa mungkin untuk tidak menggunakan kalimat asli penulisnya karena kalimat asli penulisnya hanya boleh digunakan bila kalimat itu dianggap penting merupakan kaidah, kesimpulan, ataupun perumusan padat. Dan tidak perlu pakai bahasa tingkat dewa bahasa yang sulit dimengerti dalam membuat resume agar resume kita bisa dibaca oleh siapa saja tanpa memandang status pendidikan. Kalau kita menggunakan terlalu banyak istilah asing, terkesan berlebihan dan seolah hanya orang-orang yang mengenyam pendidikan tinggi saja yang paham. Akan lebih baik jika tulisan kita bisa diterima oleh berbagai lapisan masyarakat, jadi gunakan bahasa yang mudah dicernah oleh siapapun. Dan saat kita sedang membuat resume, hindari juga kutipan. Kutipan yang berada pada jurnal adalah kutipan milik si penulis jurnal karena si penulis membuat jurnal atas dasar melakukan penelitian dengan menggunakan teori dari orang yang dikutipnya. Kita sebagai pembuat resume tidak berhak untuk mengutip lagi apa yang telah dikutipkan oleh si penulis asli karena kita tidak melakukan penelitian sungguhan, kita hanya meringkas dari jurnal miliknya. Dalam pembuatan resume gak perlu membuat kalimat yang bertele-tele dan gak perlu berpanjang lebar menjelaskan karena penjelasan secara mendetail sudah ada di dalam naskah asli. Jadi buatlah tulisan ringkasan yang padat tapi mewakili keseluruhan isi. Membaca Kembali Ringkasan Resume Yang Telah Dibuat Setelah selesai membuat resume, baca kembali resume kita untuk memeriksa apakah ada kesalahan penulisan atau tidak. Resume juga perlu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Gunakan ejaan dan tanda baca yang tepat. Kemudian periksa kembali apakah resume buatan kita bersesuaian dengan naskah asli atau tidak. Dibawah ini merupakan contohresume yang saya buat berdasarkan pada sebuah jurnal DOWNLOAD JURNAL PDF RESUME IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING BERBANTUAN KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN MATEMATIKA I PADA MAHASISWA PGSD Trimurti Jurnal Kependidikan November 2009 Universitas Negeri Semarang Ketika proses pembelajaran sedang berlangsung, seringkali banyak mahasiswa yang enggan untuk bertanya kepada dosen saat ia merasa kurang memahami materi yang sedang dipelajari sehinggaa suasana kelas menjadi pasif. Strategi pengajar dosen untuk membangun keaktifan mahasiswa adalah dengan melibatkan mahasiswa ke dalam diskusi. Akan tetapi strategi ini masih belum bisa terealisasikan secara sempurna dikarenakan hanya beberapa mahasiswa yang menonjol saja yang berani mengemukakan pendapat saat diskusi berlangsung, sedangkan sebagian besar mahasiswa yang lain hanya mampu terdiam menyimak. Suasana kelas perlu dirancang agar seluruh mahasiswa mampu berinteraksi satu sama lain untuk menyelesaikan tugas maupun memecahkan masalah yang diberikan oleh pengajar dosen. Cooperative Learning merupakan strategi pembelajaran yang berhasil dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil yang heterogen untuk mencapai hasil yang maksimal dengan menerapkan lima unsur pokok yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian bekerja sama, dan proses kelompok. Dalam modelCooperative Learning perlu adanya penggunaan teknologi berupa komputer agar mahasiswa terampil dalam memanfaatkan media komputer dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, hasil belajar tidak hanya meliputi penguasaan materi, tetapi juga keterampilan berproses mahasiswa. Hasil belajar diperoleh dengan cara mengunakan tes tertulis, tes lisan, tes perbuatan atau observasi serta tugas kelompok dan individu. Dari hasil analisis, sebanyak 56% mahasiswa masuk dalam kategori terampil, 22% cukup terampil, 19% sangat terampil dan hanya 3% saja yang tidak terampil dalam pemanfaatan media komputer. Maka hal ini mengindikasikan bahwa pengaruh keterampilan berproses dalam penerapan modelCooperative Learning berbantu komputer terhadap hasil belajar mahasiswa adalah cukup besar. Dimana keterampilan berproses ini dinilai dari cara presentasi dan hasil tugas kelompok mahasiswa. Belajar akan efektif jika situasi kondusif terwujud saat berlangsungnya proses pembelajaran, yaitu berupa interaksi positif antara dosen dan mahasiswa ataupun antar mahasiswa di dalam kelas. Dalam kondisi yang kondusif ini, mahasiswa menjadi tertantang untuk bertanya, mengerjakan tugas, mengungkapkan pendapat/ide, serta menanggapi sesuatu karena mahasiswa merasa nyaman dan tidak takut untuk melakukan suatu kesalahan di dalam proses belajar. Berdasarkan uji banding antara dua model pembelajaranpun didapatkan kesimpulan bahwa model Cooperative Learning lebih efektif dibanding model pembelajaran konvensional dalam meningkatkan hasil belajar mahasiswa. ModelCooperative Learning mampu menciptakan kondisi yang kondusif dalam proses pembelajaran mahasiswa. Dengan model Cooperative Learning, mahasiswa dapat bekerja sama dalam kelompok untuk belajar dan bertanggung jawab akan keberhasilan belajar semua anggota kelompok. Ada 3 manfaat yang akan didapatkan mahasiswa pada penggunaan modelCooperative Learning ini, yaitu; penghargaan terhadap kelompok yang berhasil, tanggung jawab masing-masing anggota kelompok serta kesamaan kesempatan untuk berhasil. NB Pada bagian kepala resume biasakan untuk mencantumkan nama penulis jurnal, tahun terbit jurnal, judul jurnal, dan lokasi terbit jurnalnya ya! Agar tidak merepotkan pembaca dalam mencari tulisan jurnal aslinya. Sekian ya penjelasan singkat mengenai cara membuat ringkasan resume dari saya. Semoga kalian bisa memahami tulisan ini dengan baik. Jika masih ada yang kurang dimengerti bisa bertanya dikolom komentar, mudah-mudahan saya bisa membantu ^^ Akhir kata, wassalam mu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh credit to my own blog syr92 Polapenulisan karya tulis ilmiah : 1. Pola pemecahan topik adalah topik bahasan yang masih dalam lingkup suatu tema menjadi bagian-bagian yang lebih sempit untuk dianalisis. 2. Pola masalah dan pemecahannya, adalah pola yang telah terlebih dahulu mengemukakan masalah dalam lingkup pokok bahasan untuk kemudian dianalisis pemecahannya. 3. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, ringkasan adalah hasil meringkaskan; ikhtisar; singkatan cerita. Dalam artian, ringkasan merupakan penyajian karangan dalam bentuk singkat dan efektif. Tujuan membuat ringkasan adalah untuk memahami atau mengetahui isi dari suatu karya atau karangan. Pernyataan "Ringkasan dan rangkuman merupakan tulisan hasil mengonversi cerita pendek" benar dan alasan "ringkasan berisi tulisan singkat dan dengan tetap memperhatikan urutan" juga benar, serta keduanya memiliki hubungan sebab akibat. Hal tersebut dapat terlihat bahwa ringkasan merupakan hasil mengonversi cerita pendek menjadi singkat dengan tetap memperhatikan urutannya. Berdasarkan penjelasan di atas, pernyataan BENAR, alasan BENAR, dan memiliki hubungan SEBAB AKIBAT. Karena pada pilihan jawaban tidak ada yang tepat, maka dipilih jawaban yang mendekati yaitu pilihan A. .