Dalamkomunikasi, penggunaan media atau saluran sangatlah menentukan kelangsungan komunikasi. Media atau saluran yang langsung terlibat dalam proses komunikasi disini sebagaimana yang disampaikan oleh kariyoso (1994) adalah alat/sarana yang dilalui oleh suara, antara lain: a. Mata b. Hidung c. Otak d. Tangan e. Telinga Komunikasi intrapersonal adalah peristiwa komunikasi yang terjadi dalam diri pribadi seseorang atau singkatnya, seseorang berbicara kepada dirinya sendiri Hariyanto, 2021, hlm. 66. Komunikasi intrapersonal atau intrapribadi ini dimungkinkan terjadi karena manusia dapat menjadi objek bagi dirinya sendiri melalui penggunaan simbol-simbol yang digunakan dalam komunikasinya. Setiap manusia pasti melakukan komunikasi dengan dirinya sendiri walaupun sering tidak disadarinya. Hampir setiap saat ketika manusia ingin mengambil keputusan dan tindakan tidak luput dari proses komunikasi intrapersonal atau intrapribadi. Sementara itu menurut Yusuf 2021, hlm. 69 komunikasi intrapersonal adalah komunikasi dengan diri sendiri atau monolog. Dengan kata lain, komunikator dan komunikan adalah orang yang sama. Dalam komunikasi intrapersonal, seseorang berbicara dan bertanya kepada dirinya sendiri dan dijawab oleh dirinya sendiri pula. Contoh dari komunikasi interpersonal adalah berpikir, melamun, merefleksikan diri, berdo’a, bersyukur, instrospeksi diri, berimajinasi secara kreatif, dan sebagainya. Komunikasi intrapribadi intrapersonal communication adalah komunikasi dengan diri sendiri yang merupakan landasan komunikasi antarpribadi dan komunikasi dalam konteks-konteks lainnya Karyaningsih, 2018, hlm. 29. Hal tersebut karena keberhasilan komunikasi kita dengan orang lain juga bergantung pada keefektifan komunikasi kita dengan diri sendiri. Pemahaman mengenai komunikasi intrapersonal menjadi sangat penting dalam menunjang proses keberhasilan atau keefektifan komunikasi. Sebab, pemahaman yang utuh tentang diri dan kepribadian seseorang akan ikut menentukan bagaimana seorang individu berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu pula, komunikasi intrapersonal dapat menjadi pemicu bentuk komunikasi yang lainnya. Masih senada dengan beberapa pendapat di atas, Mukarom 2020, hlm. 59 berpendapat bahwa komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang dilakukan oleh seorang individu dengan dirinya sendiri. Dalam konteks komunikasi interpersonal ini, seorang individu menempatkan posisinya sebagai pengirim dan penerima pesan sekaligus sehingga umpan balik yang dihasilkannya pun terjadi melalui proses internal yang berlangsung secara kontinu. Berdasarkan beberapa pengertian komunikasi intrapersonal menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang dilakukan oleh seorang individu dengan dirinya sendiri yang menjadi landasan bagi komunikasi interpersonal maupun komunikasi dalam konteks-konteks lainnya. Proses Komunikasi Intrapersonal Menurut Rakhmat dalam Hariyanto, 2021, hlm. 66, proses komunikasi intrapersonal melalui empat tahapan, yaitu; sensasi, persepsi, memori, dan berpikir yang akan dipaparkan sebagai berikut. 1. Sensasi Tahap pertama dalam penerimaan informasi pada komunikasi intrapersonal adalah sensasi. Sensasi berasal dari kata sense, artinya alat pengindraan, yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya. Sensasi adalah kemampuan yang memiliki manusia untuk menyerap segala hal yang diinformasikan oleh pancaindra. Informasi yang diserap oleh pancaindra disebut stimulus yang kemudian melahirkan proses sensasi. Sensasi merupakan pengalaman elementer segera yang tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis atau konseptual, dan terutama berhubungan dengan kegiatan alat indra Hariyanto, 2021, hlm. 67. Apa saja yang menyentuh alat indra, dari dalam atau dari luar disebut stimuli. Stimuli yang diterima oleh alat indra diubah menjadi energi syaraf untuk disampaikan ke otak melalui proses transduksi. Stimuli harus cukup kuat agar dapat diterima oleh alat indra. 2. Persepsi Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan Hariyanto, 2021, hlm. 67. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli indrawi sensory stimuli. Hubungan sensasi dengan persepsi adalah sensasi merupakan bagian dari persepsi. Persepsi dipengaruhi oleh sensasi yang merupakan hasil serapan panca indra, persepsi juga dipengaruhi oleh perhatian attention, harapan expectation, motivasi dan ingatan. Perhatian yang kita tujukan terhadap sesuatu dipengaruhi oleh banyak faktor eksternal penarik perhatian adalah sebagai berikut. Gerakan Manusia secara virtual tertarik pada objek-objek yang bergerak. Intensitas Stimuli Kita akan memperhatikan stimuli yang lebih menonjol dari stimuli yang lain. Misalnya, sesuatu yang berbeda dari yang lain akan merebut perhatian orang. Kebaruan Novelty Hal-hal yang baru dan luar biasa akan mampu menarik perhatian. Perulangan Hal-hal yang disajikan berulang kali, bila disertai dengan variasi akan menarik perhatian. Perulangan juga mengandung unsur sugesti yakni mempengaruhi alam bawah sadar kita. 3. Memori Dalam komunikasi intrapersonal, memori memegang peranan penting dalam mempengaruhi baik persepsi dengan menyediakan kerangka rujukan maupun berpikir. Memori adalah sistem yang sangat terstruktur, yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya. Sesuatu yang sudah tersimpan dalam memori akan mempengaruhi pemaknaan/persepsi seseorang terhadap sesuatu di waktu yang lain. Begitu pun dalam berpikir, untuk memutuskan/memerintahkan sesuatu, seseorang akan membuka memorinya untuk mengetahui apa yang perlu dipertimbangkan dalam memutuskan sesuatu, atau siapa yang perlu diperintah untuk melakukan sesuatu tersebut. Dengan demikian, memori memiliki peranan penting bagi individu dalam menentukan persepsi dan berpikir 4. Berpikir Berpikir merupakan manipulasi atau organisasi unsur-unsur lingkungan dengan menggunakan lambang-lambang sehingga tidak perlu langsung melakukan kegiatan yang tampak. Dalam berpikir kita akan melibatkan semua proses yang kita sebut di atas yaitu, sensasi, berpikir, dan memori. Saat berpikir maka memerlukan penggunaan lambang, visual atau grafis. Berpikir dilakukan untuk memahami realitas dalam rangka mengambil keputusan, memecahkan persoalan, dan menghasilkan yang baru. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Intrapersonal Menurut Potter & Perry dalam Hariyanto, 2021, hlm. 70 terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan komunikasi intrapersonal seseorang yang di antaranya adalah sebagai berikut. Perkembangan Tingkat perkembangan dalam berbicara bervariasi dan hal ini berhubungan erat dengan perkembangan anak. Orang tua memberikan pengaruh penting terhadap kemampuan anak untuk berkomunikasi. Perkembangan pada individu menentukan jenis komunikasi apa yang akan dipilih. Nilai Nilai dapat mempengaruhi interpretasi pesan dan juga bagaimana individu menginterpretasikan ide yang datang dari orang lain. Jika nilai yang dimilik seseorang berbeda dan tidak ada penyesuaian antar individu kemungkinan akan terjadi konflik saat melakukan komunikasi. Emosi Emosi dapat membuat seseorang salah menginterpretasikan pesan yang diterima. Jika emosi mempengaruhi komunikasi dimaknai sebagai perasaan subjektif seseorang dan mempengaruhi individu bagaimana berinteraksi dengan seseorang. Jika pada seseorang yang berkomunikasi tidak terkontrol emosinya maka akan terjadi perdebatan karena emosi yang muncul. Latar belakang sosiokulturalBudaya adalah hasil dari mempelajari cara berbuat, berpikir, dan merasakan. Pengaruh kebudayaan menetapkan batas bagaimana seseorang bertindak dan berkomunikasi, dalam hal ini komunikator harus bisa menyesuaikan dengan kebudayaan komunikan agar komunikasi yang berjalan menjadi efektif. Gender Pria dan wanita memiliki cara berkomunikasi yang berbeda-beda. Anak perempuan biasanya perkembangan pusat komunikasi di otaknya lebih bagus dari pada laki-laki. Pengetahuan Penggunaan bahasa yang umum sangat tepat digunakan jika pengirim dan penerima pesan memiliki tingkat pengetahuan yang berbeda. Pesan akan menjadi tidak jelas jika kata yang digunakan tidak dikenal penerima. Karena pemakaian bahasa yang lazim menjadi faktor yang sangat membantu dalam berkomunikasi untuk menjembatani perbedaan yang terjadi. Lingkungan Seseorang dapat berkomunikasi lebih baik dalam lingkungan yang nyaman. Kurangnya kebebasan seseorang bisa mengakibatkan kebingungan, ketegangan. Gangguan lingkungan juga bisa mengganggu pesan yang dikirim. Lingkungan yang nyaman sangat membantu dalam proses komunikasi, karena inilah lingkungan menjadi faktor yang berpengaruh dalam komunikasi. Memaksimalkan Komunikasi Intrapersonal Berbagai pesan yang diproduksi dalam komunikasi intrapersonal sudah seharusnya ditingkatkan kualitasnya agar bermanfaat. Bahkan, apabila tidak dikelola dengan baik, pesan yang tidak terarah sering kali menjadi objek yang cenderung membuat individu menjadi resah dan gelisah, sedih, marah, dan perasaan negatif lainnya. Lantas bagaimana caranya membuat komunikasi intrapersonal bermanfaat dan tidak memberikan afeksi negatif? Menurut Panuju 2018, hlm. 62 beberapa cara yang dilakukan agar komunikasi intrapersonal bermanfaat di antaranya adalah sebagai berikut. Subjek-subjek dalam komunikasi intrapersonal harus berani mengeluarkan stimulus yang cenderung mengajak pikiran berprasangka buruk. Prasangka buruk menjadikan komunikasi keluar dari tujuan komunikasi untuk membuat orang bahagia. Subjek-subjek dalam komunikasi intrapersonal harus berani menuju ruang kompromi dalam memaknai stimulus. Sehingga makna yang disepakati adalah makna yang bergerak dari titik ekstrem kiri dan kanan menuju ke tengah. Itulah wilayah yang disebut wilayah saling pengertian mutual of understanding. Makna-makna yang terajut perlu didokumentasikan supaya bisa dicek kembali pada waktu yang berbeda. Dokumentasi hasil komunikasi intrapersonal bisa menjadi karya yang berguna bagi orang lain, misalnya ditulis dalam bentuk catatan ataupun puisi. Referensi Hariyanto, D. 2021. Buku ajar pengantar ilmu komunikasi. Sidoarjo Umsida Press. Karyaningsih. 2018. Ilmu komunikasi. Yogyakarta Samudra Biru. Mukarom, Z. 2020. Teori-teori komunikasi. Bandung UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Panuju, R. 2018. Pengantar studi ilmu komunikasi komunikasi sebagai kegiatan, komunikasi sebagai ilmu. Jakarta Prenadamedia Group. Yusuf, 2021. Buku ajar pengantar ilmu komunikasi. Yogyakarta Penerbit Pustaka Ilmu.
Hasiltujuan dipengaruhi oleh beberapa faktor. a. Faktor Keberhasilan Komunikasi dari Sudut komunikator. 1) Kecakapan komunikator. Seorang Komunikator itu harus dapat menguasai cara-cara menyampaikan buah pikiran, baik secara lisan maupun tertulis, cakap memilih symbol dan lambang yang tepat, cakap membangkitkan minat dan menarik perhatian
Seperti kita ketahui, terdapat bermacam-macam faktor penghambat komunikasi yang bisa saja terjadi selama proses berlangsungnya komunikasi. Hambatan-hambatan komunikasi tersebut bagaimana pun juga bisa menyebabkan proses komunikasi yang efektif menjadi tidak terjadi. Inilah yang kemudian menjadi alasan bahwa kita harus mampu mengidentifikasi beberapa macam faktor dari penghambat komunikasi sehingga kita bisa meminimalisir permasalahan yang mungkin saja ada 8 macam faktor yang bisa menjadi hambatan dalam komunikasi. Faktor-faktor ini tentusaja akan sangat bergantung dari jenis dan tipe komunikasi yang sedang berlangsung. Tidak dipungkiri juga bahwa kemungkinan faktor lain dari hambatan komunikasi juga bisa di luar dari apa yang disebutkan di sini. Namun paling tidak, kita bisa mengetahui beberapa gambarannya secara umum sebagai berikutFaktor Pengirim PesanFaktor pengirim pesan bisa menjadi salah satu hambatan pada saat komunikasi berlangsung. Biasanya, pengirim pesan tidak mampu menyampaikan apa yang akan menjadi inti pesan yang akan disampaikan sehingga terjadi permasalahan ini. Pengirim pesan yang juga tidak menjelaskan apa informasi yang akan disampaikan dengan tepat bisa menyebabkan proses komunikasi kurang efektif. Tidak hanya itu saja, komunikasi yang terjadi juga akan cenderung menjadi kurang Penerima PesanFaktor penghambat selanjutnya justru bisa muncul dari penerima pesan. Ketidakmampuan penerima pesan dalam menerjemahkan isi pesan dari sender menyebabkan komunikasi menjadi terhambat. Umumnya ini terjadi apabila penerima pesan tidak bisa mengenali atau fokus terhadap pesan yang disampaikan. Contohnya, saat seseorang sedang kurang fokus dalam suatu pembicaraan, maka bisa saja ia melakukan kesalahan interpretasi. Ini juga faktor yang sering menjadi hambatan komunikasi media yang tepat bisa menjadikan suatu proses komunikasi berjalan dengan lebih tepat, dimana informasi atau isi pesan akan tersalurkan dengan baik. Namun demikian, apabila seseorang salah dalam menggunakan media, maka bisa saja komunikasi yang terjadi menjadi terhambat. Isi pesan menjadi kurang bisa diterima sehingga tujuan awal dari komunikasi tidak tercapai dengan baik. Sebagai contoh, seseorang melakukan penyuluhan kepada kelompok lansia dengan menggunakan media berupa brosur. Tentunya ini akan menjadikan proses penyuluhan tidak berjalan dengan baik karena bisa saja para lansia akan kesulitan untuk membaca informasi yang ada pada brosur. Ini termasuk contoh dalam hambatan komunikasi adalah bagaimana suatu isi pesan dalam komunikasi bisa diteruskan. Apabila terjadi hambatan dalam saluran, tentu saja komunikasi yang berjalan akan berlangsung dengan tidak semestinya. Sebagai contoh, seseorang mengalami gangguan sinyal pada saat melakukan komunikasi via telepon. Ini bisa dikatakan sebagai salah satu gangguan yang disebabkan akibat saluran. Pola komunikasi organisasi yang baik diperlukan agar saluran komunikasi juga tetap sosio-antropologisHambatan dengan faktor sosio-antropologis memiliki makna bahwa hambatan yang terjadi adalah akibat dari faktor sosiologis dan latar belakang budaya individu. Hal ini bisa digambarkan manakala seseorang yang memiliki keyakinan kuat karena pengaruh budayanya, terpapar informasi yang bertentangan dengan kepercayaan sebelumnya. Ini menyebabkan individu tersebut sulit untuk menerima informasi semantisHambatan semantis lebih kepada hambatan yang didasarkan pada bahasa sebagai alat komunikasi. Perbedaan bahasa yang kemudian tidak terjadi proses penerjemahan di sana akan menyebabkan terjadinya hambatan ini. Faktor penghambat komunikasi ini umum terjadi, terutama ketika seseorang dengan kemampuan bahasa yang terbatas mengunjungi wilayah yang bahasanya sangat berbeda jauh dengan bahasa asal psikologisHambatan psikologis bisa muncul manakala proses komunikasi yang berlangsung dipengaruhi oleh ketidaksiapan psikologis, baik dari pihak pengirim atau pun penerima pesan. Hambatan ini akan menyebabkan seseorang menjadi cenderung tidak fokus saat menerima suatu ekologisHambatan ekologis adalah hambatan yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Lingkungan yang kurang kondusif akan menyebabkan terhambatnya proses komunikasi yang diinginkan. Faktor yang mempengaruhi komunikasi ini memang sering terjadi. Tentu saja ini berarti bahwa lingkungan harus benar-benar mendukung proses komunikasi agar hambatan ini tidak tadi beberapa macam hambatan yang mungkin saja bisa terjadi dalam proses komunikasi. Dengan meminimalisir faktor penghambat komunikasi tersebut, diharapkan kita bisa melakukan proses komunikasi efektif dan efisien.

4 Kebutuhan yang Searah. Berikutnya faktor yang mempengaruhi persepsi adalah kebutuhan yang searah. Faktor ini dapat ditinjau dari bagaimana kuatnya seseorang individu mencari obyek - obyek atau pesan yang dapat memberikan sebuah jawaban sesuai dengan harapan pada dirinya. Sehingga ia mampu mempersepsikan segala sesuatu dengan hal yang

Ada beberapa proses terjadinya komunikasi. Pada hakekatnya proses terjadinya komunikasi menurut Onong U. Effendy adalah proses penyampaian pikiran atau gagasan oleh seseorang komunikator kepada orang lain komunikan. Pikiran tersebut bisa merupakan gagasan, informasi, opini dan lain-lain yang muncul dari benaknya. Pikiran bersama perasaan yang akan disampaikan kepada orang lain itu oleh Walter Lippman dinamakan picture in our head, yang menjadi permasalahan adalah bagaimana caranya agar “gambaran dalam benak” dan “isi kesadaran” pada komunikator itu dapat dimengerti, diterima dan bahkan dilakukan oleh komunikan. Pikiran yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan dalam komunikasi disebut pesan. Agar komunikasi berjalan dengan lancar maka Wilbur Schramm dalam karyanya “communication research in the United States” menyatakan bahwa “Komunikasi akan berhasil apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok dengan kerangka acuan frame of reference, yakni paduan pengalaman dan pengertian collection experience and meanings yang pernah diperoleh oleh komunikan” Effendy, 1986. Menurut Schramm, bidang pengalaman field of experience merupakan faktor yang penting dalam komunikasi. Jika pengalaman komunikator sama dengan bidang pengalaman komunikan, maka komunikasi akan berlangsung lancar. Dalam proses komunikasi akan timbul umpan balik atau feed back atau efek. Feed back mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses komunikasi, sebab komunikator menerangkan suatu pesan dan bila ditanggapi oleh komunikan membuktikan keefektifan dari proses komunikasi itu sendiri dan umpan balik itu juga menentukan berlanjut atau berhentinya komunikasi yang dilancarkan komunikator. Karenanya umpan balik bisa bersifat positif maupun negatif. Umpan balik yang positif adalah tanggapan atau respon atau reaksi komunikan yang menyenangkan komunikator sehingga komunikasi berjalan lancar. Sebaliknya, umpan balik negatif adalah tanggapan komunikan yang tidak menyenangkan komunikator sehingga komunikator enggan melanjutkan komunikasinya. Feed back bisa berupa verbal dalam bentuk kata “ya” untuk tanda setuju atau “tidak” untuk tanda menolak, bisa juga bersifat non verbal dalam bentuk gerakan anggota badan kita dan sebagainya. Untuk lebih jelasnya, menurut Onong U. Effendy dalam bukunya Human Relations dan Public Relations menyebutkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur pokok yang diberi istilah Komunikator Komunikator adalah seseorang atau sekelompok orang yang menyampaikan pikirannya atau perasaannya kepada orang lain. Pesan Pesan sebagai terjemahan dari bahasa asing “message” adalah lambang bermakna meaningful symbols, yakni lambang-lambang yang membawakan pikiran atau perasaan komunikator. Komunikan Komunikan adalah seseorang atau sejumlah orang yang menjadi sasaran komunikator ketika ia menyampaikan pesannya. Media Media adalah sarana untuk menyalurkan pesan-pesan yang disampaikan komunikator kepada komunikan. Efek Efek adalah tanggapan, respons atau reaksi dari komunikan ketika ia atau mereka menerima pesan dari komunikator. Jadi efek adalah akibat dari proses komunikasi. Effendy, 1986 Efek yang di harapkan timbul dari proses komunikasi dalam kegiatan clearing house ini adalah perubahan sikap dari komunikan-komunikan sehingga akan dapat tercapai tujuan kegiatan ini dengan baik. Perubahan sikap bergantung pada proses yang terjadi pada masing-masing individu. Perubahan sikap seseorang ditentukan oleh stimulus yang diterimanya. Materi yang disampaikan oleh komunikator dalam kegiatan clearing house merupakan suatu stimulus yang diberikan kepada komunikan. Yang dalam hal ini adalah dengan adanya kesepakatan bersama dalam akhir pelaksanaan kegiatan clearing house. Dalam proses komunikasi, stimulus materi tersebut haruslah dapat menimbulkan perhatian, pengertian dan pemahaman dari komunikan sehingga dapat menimbulkan reaksi yakni perubahan sikap dari komunikan sesuai dengan keinginan komunikator. Perubahan sikap yang diharapkan dalam penelitian yang diamati adalah antara departemen-departemen yang terlibat dalam kegiatan clearing house tersebut dapat mencapai kata sepakat mengenai media-media massa asing yang ingin meliput di Indonesia. Baik itu persetujuan ataupun penolakan peliputan tersebut dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang diperlukan oleh departemen-departemen tersebut. Artikel Terkait

11 Latar Belakang. Sistem Komunikasi Indonesia adalah bahasan yang kompleks dan melibatkan banyak hal. Oleh karena itu, ia tak bisa dibahas secara sekilas dan dimasukkan dalam bahasan mata kuliah tertentu. Bahkan kajian dalam buku ini diharapkan bisa memberikan pemahaman yang nyata dan lebih dalam tentang SKI, terutama sekali bagi mereka yang Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang terjadi di dalam diri sendiri atau komunikasi satu orang saja, seperti berbicara kepada diri sendiri, memberikan makna intelektual dan emosional kepada lingkungan, memikirkan suatu masalah, mempertimbangkan sampai mengambil keputusan, dan lain-lain. Semua komunikasi sampai pada batas tertentu merupakan komunikasi intrapersonal, yaitu setiap komunikasi yang selalu menjadi objek bagi penafsiran kita intrapersonal merupakan keterlibatan internal secara aktif dari individu dalam pemrosesan simbolik dari pesan-pesan. Seorang individu menjadi pengirim sekaligus penerima pesan, memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal yang berkelanjutan. Dalam Proses Komunikasi intrapersonal, seorang komunikator melakukan pengolahan informasi yang ia peroleh, hingga menjadi pesan yang ia pahami dan diberikan definisi dan pengertian komunikasi intrapersonal dari beberapa sumber buku Menurut Effendi 1993, komunikasi intrapersonal adalah proses di mana individu menciptakan pengertian, yakni komunikasi yang berlangsung dalam diri, meliputi kegiatan berbicara kepada diri sendiri dan kegiatan-kegiatan mengamati dan memberikan makna intelektual dan emosional kepada lingkungan. Menurut Huda 2013, komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang dilakukan oleh satu orang saja atau terjadi dalam individu, seperti halnya ketika sedang menghayal, seolah-olah kita sedang berkomunikasi dengan diri kita sendiri. Menurut Blake dan Haroldsen 2005, komunikasi intrapersonal adalah peristiwa komunikasi yang terjadi dalam diri pribadi seseorang. Semua komunikasi sampai pada batas tertentu merupakan komunikasi intrapersonal, yaitu arti yang terdapat dalam setiap komunikasi selalu menjadi objek bagi penafsiran kita sendiri. Menurut Notoatmodjo 2005, komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang terjadi di dalam diri sendiri atau saat seseorang sedang memikirkan suatu massalah. Komunikasi ini juga bisa terjadi saat seseorang melakukan pertimbangan sebelum mengambil dan Tahapan Komunikasi Intrapersonal Menurut Rakhmat 2009, proses komunikasi intrapersonal melalui empat tahapan, yaitu; sensasi, persepsi, memori, dan berpikir. Adapun penjelasan dari tahapan-tahapan komunikasi intrapersonal adalah sebagai berikuta. Sensasi Tahap pertama dalam penerimaan informasi ialah sensasi. Sensasi berasal dari kata sense, artinya alat pengindraan, yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya. Sensasi adalah kemampuan yang memiliki manusia untuk menyerap segala hal yang diinformasikan oleh pancaindra. Informasi yang diserap oleh pancaindra disebut stimulus yang kemudian melahirkan proses sensasi. Dengan demikian sensasi adalah menangkap merupakan pengalaman elementer segera yang tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis atau konseptual, dan terutama berhubungan dengan kegiatan alat indra. Apa saja yang menyentuh alat indra, dari dalam atau dari luar disebut stimuli. Stimuli yang diterima oleh alat indra diubah menjadi energi syaraf untuk disampaikan ke otak melalui proses transduksi. Stimuli harus cukup kuat agar dapat diterima oleh alat sensasi juga dipengaruhi oleh oleh faktor-faktor personal. Misalnya, masakan padang yang dirasa pedas bagi orang Jawa, ternyata dirasa biasa-biasa saja bagi orang Sumatra Barat. Perbedaan sensasi, dengan begitu dapat disebabkan oleh perbedaan pengalaman atau lingkungan budaya, di samping kapasitas alat indra yang berbeda. Perbedaan kapasitas alat indra menyebabkan perbedaan seseorang ketika memilih mendengarkan musik atau memutar audio. Yang jelas, sensasi mempengaruhi Persepsi Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli indrawi sensory stimuli. Hubungan sensasi dengan persepsi adalah sensasi merupakan bagian dari persepsi. Persepsi dipengaruhi oleh sensasi yang merupakan hasil serapan panca indra, persepsi juga dipengaruhi oleh perhatian attention, harapan expectation, motivasi dan sensasi, persepsi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi persepsi yaitu perhatian. Perhatian adalah proses mental ketika stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah. Perhatian terjadi apabila kita konsen terhadap salah satu indra dan mengesampingkan stimuli dari indra yang yang kita tujukan terhadap sesuatu dipengaruhi oleh banyak faktor eksternal penarik perhatian adalah sebagai berikut Gerakan. Manusia secara virtual tertarik pada objek-objek yang bergerak. Misalnya, wallpaper atau screensaver yang bergerak seperti animasi dalam smartphone akan terlihat lebih menarik dibandingkan yang tidak bergerak. Seperti juga iklan ditelevisi lebih terlihat menarik dari iklan koran karena terlihat lebih hidup. Intensitas stimuli. Kita akan memperhatikan stimuli yang lebih menonjol dari stimuli yang lain. Sesuatu yang berbeda dari yang lain akan merebut perhatian orang. Misalnya suara keras di perpustakaan, warna kuning pada latar belakang hitam, diskon besar-besaran di pusat perbelanjaan, atau poster yang berjejeran di tembok pinggir jalan. Kebaruan Novelty. Hal-hal yang baru dan luar biasa akan mampu menarik perhatian. Beberapa eksperimen membuktikan bahwa stimuli yang luar biasa lebih mudah dipelajari dan diingat. Misalnya film dan novel baru yang sering diburu, smartphone atau kendaraan dengan teknologi baru, dan lain sebagainya. Tanpa hal yang baru, stimuli menjadi monoton, membosankan, dan lepas dari perhatian. Perulangan. Hal-hal yang disajikan berulang kali, bila disertai dengan variasi akan menarik perhatian. Perulangan juga mengandung unsur sugesti yakni mempengaruhi alam bawah sadar kita. Yang paling sering kita lihat sebagai contoh perulangan adalah iklan. Produk yang sama namun diiklankan berulang-ulang. Terkadang diberi variasi, untuk iklan selanjutnya namun masih dengan produk yang sama. Politisi juga sering melakukan perulangan untuk slogan-slogan yang menggambarkan dirinya agar menarik perhatian internal perhatian terbagi menjadi faktor biologis dan sosiopsikologis. Adapun penjelasan dari faktor tersebut adalah sebagai berikut Faktor Bilologis. Hal-hal yang sifatnya biologis mempengaruhi perhatian kita. Misalnya ketika seseorang lapar, maka yang menarik perhatiannya adalah makanan. Hal ini berangkat dari dalam diri seseorang, dari apa yang dirasakan, sehingga mampu mempengaruhinya. Faktor Sosiopsikologis. Seperti motif, sikap, kebiasaan, dan kemauan. Dalam perjalanan naik gunung misalnya, seorang ahli geolog akan memperhatikan batuan, ahli botani akan memperhatikan bunga-bungaan, dan ahli zoologi akan memperhatikan Memori Dalam komunikasi intrapersonal, memori memegang peranan penting dalam mempengaruhi baik persepsi dengan menyediakan kerangka rujukan maupun berpikir. Memori adalah sistem yang sangat terstruktur, yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya. Setiap stimuli datang, stimuli itu direkam sadar atau tidak. Kapasitas memori manusia diciptakan sangat besar namun hanya sedikit orang yang mampu menggunakan memorinya sepenuhnya, bahkan Einstein yang tercatat manusia paling genius baru mengoperasikan 15% dari yang sudah tersimpan dalam memori akan mempengaruhi pemaknaan/persepsi seseorang terhadap sesuatu di waktu yang lain. Begitu pun dalam berpikir, untuk memutuskan/memerintahkan sesuatu, seseorang akan membuka memorinya untuk mengetahui apa yang perlu dipertimbangkan dalam memutuskan sesuatu, atau siapa yang perlu diperintah untuk melakukan sesuatu tersebut. Sehingga memori memiliki peranan penting bagi individu dalam menentukan persepsi dan kerja memori melewati tiga proses, yaitu perekaman, penyimpanan dan pemanggilan. Perekaman encoding adalah pencatatan informasi melalui reseptor indra dan sirkit syaraf internal. Penyimpanan storage adalah menentukan berapa lama informasi itu berada beserta kita, dalam bentuk apa dan dimana. Penyimpanan bisa aktif dan pasif. Penyimpanan aktif terjadi apabila kita menambah informasi. Pemanggilan retrieval, adalah mengingat lagi atau menggunakan informasi yang Berpikir Berpikir merupakan manipulasi atau organisasi unsur-unsur lingkungan dengan menggunakan lambang-lambang sehingga tidak perlu langsung melakukan kegiatan yang tampak. Dalam berpikir kita akan melibatkan semua proses yang kita sebut di atas yaitu, sensasi, berpikir, dan memori. Saat berpikir maka memerlukan penggunaan lambang, visual atau grafis. Berpikir dilakukan untuk memahami realitas dalam rangka mengambil keputusan, memecahkan persoalan, dan menghasilkan yang garis besar, terdapat dua macam berpikir berpikir autistik dan berpikir realistis. Berpikir autistik contohnya melamun, mengkhayal, dan berfantasi. Sedangkan berpikir realistis disebut juga berpikir nalar ialah berpikir dalam rangka menyesuaikan diri dengan dunia nyata. Berpikir realistis terbagi dalam tiga jenis, yaitu; deduktif, induktif, dan deduktif ialah mengambil kesimpulan dari dua pernyataan yang dimulai dengan pernyataan umum. Sebaliknya, berpikir induktif ialah mengambil kesimpulan dari hal-hal yang khusus dan kemudian mengambil kesimpulan umum atau generalisasi. Sedangkan berpikir evaluatif ialah berpikir kritis, menilai baik-buruknya sesuatu. Dalam berpikir evaluatif kita tidak menambah atau mengurangi sesuatu/gagasan, namun menilainya menurut kriteria yang Mempengaruhi Komunikasi Intrapersonal Menurut Potter dan Perry 1997, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan komunikasi intrapersonal seseorang, antara lain yaituPerkembangan. Tingkat perkembangan dalam berbicara bervariasi dan hal ini berhubungan erat dengan perkembangan anak. Orang tua memberikan pengaruh penting terhadap kemampuan anak untuk berkomunikasi. Perkembangan pada individu menentukan jenis komunikasi apa yang akan dipilih. Nilai. Nilai dapat mempengaruhi interpretasi pesan dan juga bagaimana individu menginterpretasikan ide yang datang dari orang lain. Jika nilai yang dimilik seseorang berbeda dan tidak ada penyesuaian antar individu kemungkinan akan terjadi konflik saat melakukan komunikasi. Emosi. Emosi dapat membuat seseorang salah menginterpretasikan pesan yang diterima. Jika emosi mempengaruhi komunikasi dimaknai sebagai perasaan subjektif seseorang dan mempengaruhi individu bagaimana berinteraksi dengan seseorang. Jika pada seseorang yang berkomunikasi tidak terkontrol emosinya maka akan terjadi perdebatan karena emosi yang muncul. Latar belakang sosiokultural. Budaya adalah hasil dari mempelajari cara berbuat, berpikir, dan merasakan. Pengaruh kebudayaan menetapkan batas bagaimana seseorang bertindak dan berkomunikasi, dalam hal ini komunikator harus bisa menyesuaikan dengan kebudayaan komunikan agar komunikasi yang berjalan menjadi efektif. Gender. Pria dan wanita memiliki cara berkomunikasi yang berbeda-beda. Anak perempuan biasanya perkembangan pusat komunikasi di otaknya lebih bagus dari pada laki-laki. Pengetahuan. Penggunaan bahasa yang umum sangat tepat digunakan jika pengirim dan penerima pesan memiliki tingkat pengetahuan yang berbeda. Pesan akan menjadi tidak jelas jika kata yang digunakan tidak dikenal penerima. Karena pemakaian bahasa yang lazim menjadi faktor yang sangat membantu dalam berkomunikasi untuk menjembatani perbedaan yang terjadi. Lingkungan. Seseorang dapat berkomunikasi lebih baik dalam lingkungan yang nyaman. Kurangnya kebebasan seseorang bisa mengakibatkan kebingungan, ketegangan. Gangguan lingkungan juga bisa mengganggu pesan yang dikirim. Lingkungan yang nyaman sangat membantu dalam proses komunikasi, karena inilah lingkungan menjadi faktor yang berpengaruh dalam PustakaEffendi, Onong Uchjana. 1993. Ilmu, Teori & Filsafat Komunikasi. Bandung Citra Aditya Muhammad Nurul. 2013. Komunikasi Pendidikan Teori dan Aplikasi Komunikasi dalam Pembelajaran. Tulungang STAIN dan Haroldsen, 2005. Taksonomi Konsep Komunikasi. Surabaya S. 2005. Teori dan Aplikasi Promosi Kesehatan. Jakarta Rineka Jalaluddin. 2009. Psikologi Komunikasi Edisi Revisi. Bandung Remaja A., dan Perry, 2007. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik. Jakarta EGC.
Contohnyapenggunaan lahan sawah berasosiasi dengan sungai dan saluran irigasi. 5. Jelaskan faktor-faktor yang memengaruhi jumlah tenaga elektromagnetik yang diterima oleh objek penginderaan jauh! Faktor yang memengaruhi jumlah tenaga elektromagnetik yang diterima objek penginderaan jauh sebagai berikut. a.
Menurut Scott. Scott M. Cultip dan Allen H. Center dalam bukunya, Effective Public Relation, terdapat tujuh faktor komunikasi. 1. Kepercayaan credibility Proses komunikasi sangat dipengaruhi oleh faktor kepercayaan dalam hal ini komunikasi terjadi karena antara komunikator dengan komunikasn saling mempercayai dan saling memerlukan. Apabila tidak ada kepercayaan maka proses komunikasi tidak akan berlangsung. Apabila tidak tejadi kontak atau hubungan maka komunikasi tidak akan terjadi. Keberhasilan komunikasi berhubungan erat dengan situasi atau kondisi lingkungan ketika komunikasi berlangsung. Komunikasi harus dapat menimbulkan rasa puas dari kedua belah pihak. Kepuasan akan tercapai apabila berita atau pesan yang dikirim komunikator dapat diterima dan dimengerti oleh komunikan. Selanjutnya komunikan memberikan reaksi atau respon kepada komunikator. Faktor kejelasan sangat penting dalam proses komunikasi. Kejelasan itu meliputi kejelasan isi berita, kejelasan tujuan yang hendak dicapai, dan kejelasan kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi. faktor komunikasi 5. Kesinambungan dan konsisten continuity and consistensy Komunikasi dapat berlangsung jika terjadi kesinambungan dan konsistensi hubungan dari kedua belah pihak. Dalam hal ini komunikasi perlu dilakukan terus menerus dan konsisten. Selain itu informasi yang disampaikan jangan saling bertentangan. 6. Kemampuan komunikan capability of audience Kemampuan komunikan sangat menetukan dalam proses komunikasi. Dalam hal ini pengiriman berita atau pesan perlu disesuaikan dengan tingkat pengetahuan dan pengalaman pihak penerima berita. Oleh karena itu, komunikator harus menghindari penggunaan istilah-istilah yang sukar dipahami oleh komunikan. 7. Saluran pengiriman berita channels of distribution Saluran atau sarana yang dipergunakan dalam pengiriman berita merupakan faktro yang penting dalam berkomunikasi. Agar proses komunikasi dapat berlangsung, perlu dipakai saluran atau media komunikasi yang sudah biasa digunakan oleh masyarakat umum. Media yang biasa digunakan masyarakat umum adalah media cetak dan media elektrik.
Ιնусв гιሬαОкኄхምжω скеգоդу емазвεσυտу
Иֆሞцυφε аፊኄпотрοсՕлևփ огаጷαጧю
Ихու апиቤυςаժишБивсемуፄ ктαአ ψዲλοйоճуми
О θхላዷθг ዘሔυሺլэլоղቸճе θμጁμեпс
Θде θвеποዷ ላβабрЕጌևск ուνተ
ቅщቼлոпси дрዡцуηаլዷйОծу ωኔеμιፐ
PengaruhHindu Buddha kemudian diimbangi dengan berbagai peninggalan yang bercorak kebudayaan tersebut. Peninggalan yang berupa artefak maupun tekstual baik yang utuh maupun tidak telah menyakinkan bahwa pengaruh Hindu Buddha pernah menancap sangat kuat di Indonesia. Baca juga: Perkembangan Agama Hindu-Buddha di Nusantara. ArticlePDF Available Abstractp>The service industry has a substantial contribution compared to agriculture and industry with state revenues. Nevertheless, Indonesia is still the smallest compared to other large populated countries. It also proves that Indonesia has not maximized in exploiting the ability of purchasing power and economic growth achieved. The focus of this paper is to investigate the commitment commitment as central to the development of mercantile marketing. The factors that influence commitment to generate strong relationships are by maintaining a relationship to the level of customer commitment with the company. In particular, examine the factors that influence trust and satisfaction of the customer commitment. Therefore the proposed proposition is the factors that influence economic content, resource content, social content, emotional content trust belief, satisfaction satisfaction and customer commitment relationship in the service industry. dengan nilai VIF 1,123 dengan nilai VIF 1,455 dengan nilai VIF 1,563 0,10 dan semua nilai VIF < yang artinya tidak terjadi multikolinearitas antara variabel independen terhadap variabel dependen model regresi penelitian sudah baik. ...William Paskah HasudunganHarti Budi YantiPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi kepuasan nasabah di era digital pada mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dan desain yang digunakan adalah cross sectional survey design. Terdapat dua jenis data yang digunakan yaitu, data primer yang diperoleh langsung dari data penyebaran angket kuesioner dengan Google Form sebagai medianya dan data sekunder yang diperoleh dari hasil penelitian terdahulu. Dengan total sebanyak 104 sampel, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tiga faktor yang berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah bank di era digital pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti yaitu; faktor kualitas fungsional ; Merek atau Kepecayaan ; dan Employee Customer Management.... A website is a compilation of information in the shape of text, script, still or motion images, animation, sound, and a combination of all of them, static or dynamic, which forms a series of interrelated systems, each of which is linked to a page link [1]. In comparison, satisfaction is a person's emotions causing by comparing the perceived product performance or results concerning his expectations [2]. The website must be fun to look at, and the website's use and satisfaction refer to meeting consumers' needs and expectations on the website. ... Jochen WirtzChristopher LovelockCreating and marketing value in today’s increasingly service and knowledge-intensive economy requires an understanding of the powerful design and packaging of intangible’ benefits and products, high-quality service operations and customer information management processes, motivated and competent front-line employees, a loyal and profitable customer base, and the development and implementation of a coherent service strategy to transform these assets into improved business management of customer switching costs has been hampered by the lack of a comprehensive typology for conceptualizing, categorizing, and measuring consumers' perceptions of these costs. This research develops a switching cost typology that identifies three types of switching costs 1 procedural switching costs, primarily involving the loss of time and effort; 2 financial switching costs, involving the loss of financially quantifiable resources; and 3 relational switching costs, involving psychological or emotional discomfort due to the loss of identity and the breaking of bonds. The research then examines the antecedents and consequences of switching costs. The results suggest that consumers' perceptions of product complexity and provider heterogeneity, their breadth of product use, and their alternative provider and switching experience drive the switching costs they perceive. Furthermore, all three switching cost types significantly influence consumers' intentions to stay with their current service provider, explaining more variance than does research examines the benefits customers receive as a result of engaging in long-term relational exchanges with service firms. Findings from two studies indicate that consumer relational benefits can be categorized into three distinct benefit types confidence, social, and special treatment benefits. Confidence benefits are received more and rated as more important than the other relational benefits by consumers, followed by social and special treatment benefits, respectively. Responses segmented by type of service business show a consistent pattern with respect to customer rankings of benefit importance. Management implications for relational strategies and future research implications of the findings are discussed. Ellen GarbarinoMark S. JohnsonSeveral theories of relationship marketing propose that customers vary in their relationships with a firm on a continuum from transactional to highly relational bonds. Few empirical studies have segmented the customer base of an organization into low and high relational groups to assess how evaluations vary for these groups. Using structural equation analysis, the authors analyze the relationships of satisfaction, trust, and commitment to component satisfaction attitudes and future intentions for the customers of a New York off-Broadway repertory theater company. For the low relational customers individual ticket buyers and occasional subscribers, overall satisfaction is the primary mediating construct between the component attitudes and future intentions. For the high relational customers consistent subscribers, trust and commitment, rather than satisfaction, are the mediators between component attitudes and future The study is motivated by business' mixed response to increasing demand for customer service, leaving the question as to its impact on performance open. The study is concerned with the impact of customers' perception of customer service bad/good on variables that are known to drive revenue, customer satisfaction, perceived relative attractiveness, and commitment. Design/methodology/approach Data were collected through a survey among bank customers. Two groups were sampled customers who have experienced good or bad customer service. The hypotheses were tested by applying structural equation modeling and running two group analysis using the PLS and LISREL softwares. Findings Customers that experience bad customer service do take into account the same variables in their evaluation as do customers that experience good customer service. They do however, put different weights on every factor in the evaluation process. Also the strength of the relationships between the variables seems to differ. Typically, analyses showed that customers experiencing bad customer service tend to consider more thoroughly all aspects of the service; the relationships between the variables were stronger and the explained variance of each construct higher, than in the group of customers experiencing good customer service. However, the paths are not different across the groups. Research limitations/implications The paper has only tested the model and hypotheses in one industry. Future research should test the same model using different industries reflecting different customer involvement levels. Practical implications From this study, service managers can learn that investing in customer service in ongoing customer relations is “the right thing to do” as it is linked to customer equity through customers' commitment to the firm. Second, as customer service in such relationships drives perceived relative attractiveness, saving the bottom line by cutting back on the human side of the customer interaction, may harm the firm's competitive position in the marketplace. Originality/value The impact of customer service on key performance variables in ongoing relations has to the knowledge never been studied relationships in services have been insufficiently studied compared to service interactions. In this paper, findings from research on relationships within industrial marketing are applied to consumer services. To manage customer relationships, new concepts are needed in addition to those used in static service quality models. A conceptual framework is presented where perceived service quality and customer satisfaction are related to relationship characteristics. It is suggested that the nature of the relationship is determined by the commitment of both the customer and the service provider to the relationship and by the bonds that exist between businesses increasingly stress the importance of cooperation and collaboration with suppliers and customers, relationship marketing is emerging as the "core" of all marketing activity. In recent years, there has been an explosive growth in business and academic interest in relationship marketing, yet no comprehensive book has been available to present key concepts, theories, and applications. The editors have assembled an authoritative and global cast of chapter contributors and crafted a volume that will become the seminal, founding work in this growing field. Their approach is eclectic, including a broad coverage of topics, diverse theoretical and conceptual paradigms, and global viewpoints. The Handbook of Relationship Marketing covers the entire scope of relationship marketing, including * The domain, evolution, and growth of relationship marketing * The conceptual and theoretical foundations of relationship marketing * Partnership issues that firms must face to enable relationship marketing * New ways of teaching and learning relationship marketing TheronThe turbulent global economic environment has resulted in renewed interest in customer retention, with relationship marketers continuously searching for innovative approaches to enhance retention. A great deal of the marketing literature focuses on especially trust, commitment and satisfaction when managing relationships. The study being reported here challenge the relevance of these three dimensions to the B2B financial services industry. A random sample of 400 clients of a leading South African B2B financial services provider was drawn, and Structural Equation Modelling SEM was used for data analysis. The findings of the study provided new insights that contradict earlier findings reported in the literature. B2B clients appear to apply a heuristic approach by combining trust, commitment and satisfaction into a single LinJames WengYi-Ching HsiehSeveral relationship marketing theories have suggested that businesses could build long-term customer relationships. The purpose of this study is to develop relational bonding strategies for a financial service business and examine the relationship between the various relational bonds and customer trust and commitment under the moderating effects of corporate website usage. The findings of this study are threefold. First, the relational bonds that foster customer trust and commitment can be categorised empirically into three types economic, social and structural bonds. Second, all of these bonds are significantly positively correlated with the customers' trust and commitment. Finally, customer use of a corporate website significantly moderates the relationship between the relational bonds and customer relational performance. faktor- faktor komunikasi yang mempengaruhi tingkat kepercayaan terhadap tenaga teknis kefarmasian Jurnal Ilmiah Medicamento • Vol.5 No.2 •2019 ISSN-e: 2356-4818 63

- Persepsi sangatlah memengaruhi komunikasi. Jika komunikator dan komunikan tidak memiliki kesamaan persepsi, proses komunikasi akan terhambat, bahkan tidak efektif. Dilansir dari buku Perilaku Organisasi 2021 oleh A. R. Dilapanga dan Jeane Mantiri, persepsi adalah proses kognitif yang dialami tiap manusia dalam upaya memahami informasi tentang konteks komunikasi apa pun, persepsi menjadi faktor utama yang memengaruhi keefektifan dan keberhasilan komunikasi. Sebab itu, persepsi tidak boleh diabaikan dalam proses komunikasi. Alasan persepsi memengaruhi komunikasi Menurut Deddy Mulyana dalam buku Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar 2010, persepsi adalah inti komunikasi. Disebut demikian karena persepsi yang tidak akurat membuat seseorang tidak bisa berkomunikasi dengan efektif. Persepsi menjadi penentu apakah kita akan memilih atau mengabaikan tinggi kesamaan derajat persepsi antarindividu, akan makin mudah dan sering individu tersebut saling berkomunikasi. Akibatnya, terbentuklah kelompok budaya atau kelompok identitas yang baru. Baca juga Pengertian Persepsi dalam Komunikasi Keberhasilan komunikasi sangat ditentukan oleh peran persepsi. Artinya kecermatan dalam proses persepsi terhadap stimulus indrawi mengantarkan pada keberhasilan komunikasi. Sebaliknya, jika proses persepsi terhadap stimulus gagal, komunikasi akan tidak berhasil. Dalam komunikasi, persepsi membantu individu dalam menentukan makna kata serta isi pesan yang dikomunikasikan. Oleh karena itu, sangat penting bagi komunikan untuk mengonfirmasi kesamaan pesan dalam interpretasinya kepada komunikator. Apabila disimpulkan, ada tiga alasan mengapa persepsi memengaruhi komunikasi, yakni Persepsi adalah inti komunikasi. Persepsi menjadi penentu apakah seseorang akan memilih atau mengabaikan pesan. Kecermatan proses persepsi terhadap stimulus indrawi akan berpengaruh pada keberhasilan komunikasi. Persepsi membantu individu menentukan makna kata serta isi pesan yang sedang dikomunikasikan. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

sistemyang disebut organisasi 5. Komunikasi massa Merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) mempengaruhi proses komunikasi yang efektif. Pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat mengalami rintangan yang dipicu oleh faktor lingkungan yaitu latar belakang fisik atau situasi dimana komunikasi terjadi. Hambatan 0 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI Menjadi pendengar yang efektif Komuniaksi sebagai suatu sistem hubungan yang dibentuk oleh sejumlah faktor. Adapun beberapa faktor yang sangat berpengaruh dalam jalannya proses komunikasi. Menurut Scott M. Cultip dan Allen H. Center dalam bukunya "Effective Public Relation", terdapat tujuh faktor komunilasi 1. Credibility Keterpercayaan Proses komunikasi sangat dipengaruhi oleh faktor kepercayaan. Dalam hal ini, komunikasi terjadi karena antara komunikator dan komunikan ada hubungan saling mempercayai dan saling membutuhkan. Apabila tidak ada sedikitpun rasa kepercayaan maka komunikasi tidak akan berjalan lancar. 2. Context Perhubungan Proses komunikasi dipengaruhi oleh faktor perhubungan. Apabila tidak terjadi kontak atau hubungan maka komunikasi tidak akan terjadi. Keberhasilan siatu komunikasi berhubungan erat dengan situasi dan kondisi atau sering disebut dengan sikon ketika komunikasi berlangsung. Sebagai contoh, misalnya keadaan disuatau tempat sedang kacau maka komunikasi tidak akan terjadi 3. Content Kepuasan Pada dasarnya, komunikasi harus menimbulkan rasa puas antara kedua belah pihak komunikator dan komunikan. Kepuasan akan dicapai apabila pesan atau informasi yang disampaikan komunikator dapat diterima dan dimengerti dengan baik dan ada umpan balik dari komunikan. 4. Clarity Kejelasan Faktor kejelasan sangat penting dalam proses komunikasi. Kejelasan itu meliputi kejelasan isi berita, kejelasan tujuan yang akan dicapai, dan kejelasan kata_kata yang dipergunakan, serta kejelasan dalam menggunakan bahasa tubuh 5. Continuity and consistency Kesinambungan dan Konsisten Komunikasi alan berlangsung lancar jika terjadi kesinambungan dan konsisten hubungan antar kedua belah pihak. Dalam hal semacam ini, komunikasi perlu dilakukan secara terus menerus dan konsisten. Selain itu pesan atau informasi yang disampaikan jangan saling bertentangan 6. Capability of audience Kemampuan komunikan Kemampuan komunikan sangat menentukan dalam proses komunikasi. Dalam hal ini, penyampaian pesan atau berita harus disesuakan dengan tingkat pengetahuan dan kemampuan dari pihak komunikan. Oleh karena itu, Komunikator harus memperhatikan dan menggunakan istilah-istilah seperti bahasa dan mimik yang sesuai dan mudah dipahami oleh pendengar. Jangan sampai menggunakan istilah-istilah yang sukar dimengerti komunikan 7. Channels of distribution Saluran pengiriman berita Saluran atau sarana yang digunakan dalam menyampaikan pesan atau informasi sangatlah penting dalam proses komunikasi. Sebaiknya menggunakan saluran atau media yang umum digunakan disuatu wilayah tertentu supaya orang lain sebagai komunikan tidak bingung dalam penggunaan media yang digunakan si komunikator. BacaJuga: Jelaskan Faktor Penyebab Keberagaman Masyarakat Indonesia. Diskusi, Pertanyaan dan Jawaban. Keragaman suku bangsa di indonesia dipengaruhi oleh.. Jawaban: Keragaman suku bangsa di Indonesia di pengaruhi oleh: 1. Letak strategis wilayah Indonesia 2. Kondisi negara kepulauan 3. Transportasi dan komunikasi. 4.
- Komunikasi berfungsi sebagai sarana penyampaian pesan. Dalam prosesnya, komunikasi terjalin antara komunikator pemberi pesan dengan komunikan penerima pesan. Berhasil atau tidaknya penyampaian pesan sangat dipengaruhi oleh proses komunikasi. Karena ada faktor yang sifatnya mendukung atau menghambat penyampaian komunikasi menurut para ahli Berikut proses komunikasi berdasarkan para ahli, yakni Model komunikasi Aristoteles Menurut H. Encep Sudirjo dan Muhammad Nur Alif dalam buku Komunikasi dan Interaksi Sosial Anak 2021, model komunikasi milik Aristoteles ini ditujukan untuk menggambarkan atau menjelaskan proses public speaking. Aristoteles menitikberatkan model komunikasi ini pada pembicara speaker dan bicara speech. Khalayak digambarkan sebagai penerima pesan yang pasif, sehingga model komunikasi Aristoteles berlangsung linear atau satu Aristoteles, proses komunikasi ini dimulai saat pembicara speaker mengungkapkan pesan speech dalam suatu kondisi occasion kepada khalayak audience yang dapat menimbulkan pengaruh effect. Baca juga Komunikasi Pengertian dan Unsurnya Model komunikasi menurut Lasswell Model komunikasi Lasswell berbentuk linear atau satu arah. Awalnya model komunikasi ini dikembangkan untuk menganalisis komunikasi massa. Namun, seiring perkembangan zaman, model komunikasi Lasswell sering digunakan pula untuk menganalisis komunikasi interpersonal dan komunikasi kelompok. Harold D. Lasswell menjelaskan bahwa proses komunikasi diawali dengan pengirim pesan sender menyampaikan pesan message melalui media medium, yang diterima oleh penerima pesan receiver, kemudian menciptakan umpan balik feed back untuk diberikan kembali kepada sender. Model komunikasi menurut Schramm Diperkenalkan oleh Wilbur Schramm, model komunikasi ini berlangsung dua arah. Karena komunikator dan komunikan dapat saling memberi serta menerima pesan.
.
  • ucy6mf998h.pages.dev/238
  • ucy6mf998h.pages.dev/468
  • ucy6mf998h.pages.dev/550
  • ucy6mf998h.pages.dev/566
  • ucy6mf998h.pages.dev/576
  • ucy6mf998h.pages.dev/935
  • ucy6mf998h.pages.dev/155
  • ucy6mf998h.pages.dev/721
  • ucy6mf998h.pages.dev/576
  • ucy6mf998h.pages.dev/55
  • ucy6mf998h.pages.dev/234
  • ucy6mf998h.pages.dev/323
  • ucy6mf998h.pages.dev/47
  • ucy6mf998h.pages.dev/435
  • ucy6mf998h.pages.dev/346
  • proses komunikasi sangat dipengaruhi oleh faktor kepercayaan yang disebut